TUGAS SIA
Oleh:
Friska Ayu Kurnianingtyas
(1117 29640)
C2
PENDAHULUAN
Bab ini menunjukkan cara mengimplementasikan diagram REA dalam sebuah database. Fokus pada database relasional karena database tersebut umumnya digunakan untuk mendukung sistem pemrosesan transaksi dan cenderung familier untuk sebagian besar mahasiswa bisnis.
MENGINTEGRASIKAN DIAGRAM REA ANTARSIKLUS
ATURAN UNTUK MENGOMBINASIKAN DIAGRAM REA
Beberapa aturan yang digunakan untuk mengombinasikan diagram REA:
- Menggabungkan entitas sumber daya yang berulang.
- Menggabungkan entitas peristiwa yang berulang.
- Memvalidasi ketepatan diagram REA terintegrasi.
Diagram REA terintegrasi harus memenuhi enam aturan berikut:
- Setiap peristiwa harus ditautkan setidaknya ke satu sumber daya.
- Setiap peristiwa harus ditautkan ke dua agen yang berpartisipasi dalam peristiwa tersebut.
- Setiap peristiwa harus melibatkan pelepasan sumber daya yang harus ditautkan ke sebuah peristiwa yang melibatkan perolehan sumber daya. (Ini merefleksikan dualitas ekonomi yang mendasari pertukaran ekonomi "give-to-get").
- Setiap sumber daya harus ditautkan setidaknya ke satu peristiwa yang menaikkan sumber daya tersebut dan setidakny ke satu peristiwa yang menurunkan sumber daya tersebut.
- Peristiwa A dapat ditautkan ke lebih dari satu peristiwa lainnya, tetapi tidak dapat ditautkan secara bersamaan ke seluruh peristiwa lain tersebut, kemudian diagram REA harus menunjukkan bahwa peristiwa A ditautkan ke minimum 0 atas masing-masing dari peristiwa lain tersebut.
- Sebuah peristiwa dapat ditautkan ke salah satu dari sekelompok agen, tetapi tidak dapat ditautkan secara bersamaan ke seluruh agen, kemudian diagram REA harus menunjukkan bahwa peristiwa tersebut ditautkan ke minimum 0 atas masing-masing dari agen tersebut.
Berikut Diagram REA Terintegrasi untuk Fred's Trans Shop:
MENGIMPLEMENTASIKAN DIAGRAM REA DALAM DATABASE RELASIONAL
Ada tiga langkah untuk mengimplementasikan diagram REA pada database relasional:
- Buatlah sebuah tabel untuk masing-masing entitas yang berbeda dalam diagram tersebut dan untuk setiap hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many).
- Tentukan atribut tabel yang sesuai.
- Gunakan kunci asing untuk mengimplementasikan hubungan satu-ke-satu (one-to-one) dalam satu-ke-banyak (one-to-many).
Berikut nama tabel dan penempatan atribut:
LANGKAH 1: BUAT TABEL UNTUK SETIAP ENTITAS YANG BERBEDA DAN TABEL HUBUNGAN M:N
Sebuah database relasional yang didesain dengan tepat memiliki sebuah tabel untuk tiap-tiap entitas yang berbeda dan untuk setiap hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many) pada sebuah diagram REA.
LANGKAH 2: MENENTUKAN ATRIBUT UNTUK SETIAP TABEL
Langkah berikutnya adalah untuk menentukan atribut mana yang harus disertakan dalam tiap tabel. Perancang database perlu mewawancarai para pengguna dan manajemen untuk mengidentifikasi fakta yang perlu disertakan dalam database tersebut. Perancang database harus menggunakan diagram REA untuk membantu menentukan tabel yang digunakan untuk menuliskan fakta-fakta tersebut, bergantung pada apakah fakta tersebut merupakan kunci utama atau hanya atribut deskriptif.
MENGIDENTIFIKASI KUNCI UTAMA
Biasanya, kunci utama sebuah tabel yang merepresentasikan sebuah entitas merupakan atribut tunggal. Namun, kunci utama untuk tabel hubungan M:N selalu terdiri atas duaatriibut yang merepresentasikan kunci utama setiap entitas yang ditautkan dalam hubungan tersebut.
Kunci bersambung (concatenated keys): dua atau lebih kunci utama tabel database lain yang bersama-sama menjadi pengidentifikasi unik atau kunci utama dari sebuah tabel hubungan M:N.
MENENTUKAN ATRIBUT LAIN KE TABEL YANG SESUAI
Atribut tambahan selain kunci utama disertakan dalam setiap tabel untuk memenuhi ketentuan pemrosesan transaksi dan kebutuhan informsi manajemen.
- Data Harga dan Biaya.
- Data Kumulatif dan Data Dapat Dihitung.
LANGKAH 3: MENGGUNAKAN KUNCI ASING UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN HUBUNGAN 1:1 DAN 1:N
Meskipun hubungan 1:1 dan 1:N juga dapat diimplementasikan sebagai tabel terpisah, biasanya lebih efisien jika mengimplementasikan mereka dengan sarana kunci asing.
MENGGUNAKAN KUNCI ASING UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN HUBUNGAN 1:1
Pada sebuah database relasional, hubungan 1:1 diatara entitas dapat diimplementasikan dengan menyertakan kunci utama entitas sebagai kunci asing pada tabel yang merepresentasikan entitas lain.
MENGGUNAKAN KUNCI ASING UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN HUBUNGAN 1:N
Seperti halnya pada hubungan 1:1, hubungan 1:N juga harus diimplementasikan dalam database relasional dengan menggunakan kunci asing.
PENGECEKAN KELENGKAPAN
Daftar atribut yang ingin disertakan oleh para pengguna dan manajemen ke dalam database akan menyediakan sarana untuk mengecek dan memvalidasi proses implementasi. Setiap atribut dalam daftar tersebut harus muncul setidaknya pada satu tabel, baik sebagai kunci utama maupun atribut "lain".
Ketika seluruh atribut telah dimasukkan ke tabel-tabel, ketentuan dasar untuk mendesai database relasional yang terstruktur dengan baik dapat digunakan sebagai pengecekan ketepatan akhir:
- Setiap tabel harus memiliki sebuah kunci utama.
- Atribut nonkunci lain pada setiap tabel harus berupa fakta tentang hal yang didesain oleh kunci utama atau kunci asing serta digunkan untuk menautkan tabel tersebut ke tabel lain.
- Setiap atribut pada setiap tabel bernilaitunggal (yaitu setiap tabel merupakan file flat).
MENGGUNAKAN DIAGRAM REA UNTUK MEMUAT INFORMASI DARI SEBUAH DATABASE
MEMBUAT JURNAL DAN BUKU BESAR
Kemungkinan dapat terjadi bahwa sejumlah elemen yang ditemukan dalam SIA tradisional, seperti jurnal, buku besar, dan informasi mengenai utang-piutang, hilang.
MENGHASILKAN JURNAL DARI QUERY
Jurnal menyediakan sebuah daftar kronologis transaksi.
MENGHASILKAN LAPORAN KEUANGAN
Sebuah diagram REA yang lengkap dapat juga digunakan sebagai panduan penulisan query untuk menghasilkan informasi yang akan dimasukkan dalam laporan keuangan.
MEMBUAT LAPORAN MANAJERIAL
Model data REA memfasilitasi pembuatan banyaknya variasi laporan manajerial karena ia mengintegrasikan data nonkeuangan dan keuangan.
Komentar
Posting Komentar